Membiasakan gemar membaca kepada anak dapat memberi nilai tambah yang berguna bagi kehidupannya. Melalui bacaan, anak-anak akan memeroleh pengetahuan tentang segala hal serta pengalaman yang luas di masa yang akan datang.
Menurut psikolog Tika Bisono MpSi, untuk mengembangkan minat baca pada anak dapat dimulai sejak dini, pada saat anak masih berusia beberapa hari. Cara yang bisa dilakukan orangtua ialah membiasakan self talk (berbicara sendiri) sejak anak masih kecil.
Untuk meningkatkan stimulasi sejak dini, konsep berbicara dan berbincang sudah harus diterapkan pada anak, ketika saat menggantikan popok, memandikannya, atau saat mereka sedang makan. Walaupun anak belum bisa membalas percakapan kita, self talk yang dibiasakan akan mengasah anak untuk babbling (bercakap-cakap) .
Tika mengatakan setelah tahapan mulai bisa berbicara telah dilalui, maka dapat dilanjutkan dengan kegiatan membacakan buku kepada mereka. Konsep deskriptif (bentuk tulisan) lebih sulit daripada visual, oleh sebab itu membacakan buku sudah dapat diperkenalkan.
Nah, agar dapat diterima dengan baik, maka ragam bacaan yang diberikan harus sesuai dengan tahap perkembangannya. Bacaan yang diberikan, mulai dari bentuk yang banyak gambarnya, lalu meningkat lagi dengan banyak gambar dan tulisan, sampai banyak tulisan sedikit gambar.
Untuk mengembangkan minat baca anak, orangtua berperan sangat aktif disamping campur tangan sekolah. Melalui bacaan akan meningkatkan intelektual dan intelegensi verbal anak.
Aktivitas yang dapat dilakukan untuk menanamkan gemar membaca pada anak dapat dimulai saat anak hendak tidur. Bahkan saat mereka tengah minum susu atau setelah menghabiskan makan (waktu istirahat). Hanya saja, cara penyampaian bacaannya pun harus dengan teknik yang pas yaitu mendongeng.
Orangtua harus belajar teknik mendongeng agar bacaan yang diberikan dapat diterima baik oleh sang buah hati. Pembiasaan lewat hearing tersebut, akan membuat anak terbiasa mendengar orang berbicara.
Nah, membiasakan anak selalu membaca, maka akan berdampak baik pada kehidupan sang buah hati di masa yang akan datang, terutama terhadap perkembangan intelegensia verbal dan linguistiknya
Anak yang gemar membaca akan mudah menyampaikan pikirannya secara gamblang, bila diberi tanggung jawab membuat konsep maka akan sistematis. Kekayaan dari kosakata yang dimilikinya pun sangat tinggi dan yang paling penting anak akan memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
Bagaimana, sudahkah Anda mengajak anak membaca?
Anak-anak Indonesia
Situs Edukasi buat orang tua dan anak Indonesia
Sabtu, 02 April 2011
Jumat, 26 September 2008
Jansen dan Christephen, selamat jalan nak…
Sangat trenyuh membaca berita satu keluarga tewas di Jl Jaya No 82 Surabaya…begitu teganya sang bapak membunuh istri dan dua anaknya karena bangkrut bermain valas, walaupun akhirnya si bapak (Yanuar Stephanus) bunuh diri. Satu keluaga ini ditemukan bersimbah darah diatas tempat tidur dalam ruangan tidur keluarga yang sama dengan posisi kunci pintu ada dalam, kamis (24/9/08) pkl 06.15. Dugaan sementara polisi karena si bapak bangkrut dalam bermain valas, ditandai adanya laptop dengan kondisi menyala dengan data-data valas…sementara di dinding kamar ada tulisan darah “ma aku diakali orang saja”..sungguh tragis…..
Begitulah salah satu wajah keluarga Indonesia…..yang mungkin karena stress dengan keadaan ekonomi rela mengajak keluarganya menjemput maut. Sangat disayangkan tindakan si ayah yang menyakiti istri dan anaknya, jika dugaan ini benar ya…
Coba kalian lihat wajah-wajah manis yang tidak berdosa itu….terutama anak-anaknya. Mereka baru berkembang, membutuhkan kasih sayang bukan untuk disakiti seperti itu…dari sorot matanya nampak jelas keceriaan karena bisa menikmati suasana di dunia ini walupun sesaat karena diputus oleh orang tuanya sendiri. Tidak terbayangkan ketika mereka meronta dan menjerit histeris karena kesakitan….
Cukup sudah peristiwa ini terjadi…..jangan sampai terjadi lagi di keluarga Indonesia. Marilah kita sayangi keluarga kita, terutama anak-anak kita karena merekalah generasi penerus kita sendiri. Anak-anak adalah titipan dari Tuhan yang harus disayangi bukan untuk disakiti.Selama jalan Jansen dan Christephen…..tidur yang damai ya nak…Tuhan selalu besertamu….
Punya Komentar ? saya tunggu ya…
Sumber : http://www.detik.com/
Begitulah salah satu wajah keluarga Indonesia…..yang mungkin karena stress dengan keadaan ekonomi rela mengajak keluarganya menjemput maut. Sangat disayangkan tindakan si ayah yang menyakiti istri dan anaknya, jika dugaan ini benar ya…
Coba kalian lihat wajah-wajah manis yang tidak berdosa itu….terutama anak-anaknya. Mereka baru berkembang, membutuhkan kasih sayang bukan untuk disakiti seperti itu…dari sorot matanya nampak jelas keceriaan karena bisa menikmati suasana di dunia ini walupun sesaat karena diputus oleh orang tuanya sendiri. Tidak terbayangkan ketika mereka meronta dan menjerit histeris karena kesakitan….
Cukup sudah peristiwa ini terjadi…..jangan sampai terjadi lagi di keluarga Indonesia. Marilah kita sayangi keluarga kita, terutama anak-anak kita karena merekalah generasi penerus kita sendiri. Anak-anak adalah titipan dari Tuhan yang harus disayangi bukan untuk disakiti.Selama jalan Jansen dan Christephen…..tidur yang damai ya nak…Tuhan selalu besertamu….
Punya Komentar ? saya tunggu ya…
Sumber : http://www.detik.com/
Langganan:
Postingan (Atom)