Sangat trenyuh membaca berita satu keluarga tewas di Jl Jaya No 82 Surabaya…begitu teganya sang bapak membunuh istri dan dua anaknya karena bangkrut bermain valas, walaupun akhirnya si bapak (Yanuar Stephanus) bunuh diri. Satu keluaga ini ditemukan bersimbah darah diatas tempat tidur dalam ruangan tidur keluarga yang sama dengan posisi kunci pintu ada dalam, kamis (24/9/08) pkl 06.15. Dugaan sementara polisi karena si bapak bangkrut dalam bermain valas, ditandai adanya laptop dengan kondisi menyala dengan data-data valas…sementara di dinding kamar ada tulisan darah “ma aku diakali orang saja”..sungguh tragis…..
Begitulah salah satu wajah keluarga Indonesia…..yang mungkin karena stress dengan keadaan ekonomi rela mengajak keluarganya menjemput maut. Sangat disayangkan tindakan si ayah yang menyakiti istri dan anaknya, jika dugaan ini benar ya…
Coba kalian lihat wajah-wajah manis yang tidak berdosa itu….terutama anak-anaknya. Mereka baru berkembang, membutuhkan kasih sayang bukan untuk disakiti seperti itu…dari sorot matanya nampak jelas keceriaan karena bisa menikmati suasana di dunia ini walupun sesaat karena diputus oleh orang tuanya sendiri. Tidak terbayangkan ketika mereka meronta dan menjerit histeris karena kesakitan….
Cukup sudah peristiwa ini terjadi…..jangan sampai terjadi lagi di keluarga Indonesia. Marilah kita sayangi keluarga kita, terutama anak-anak kita karena merekalah generasi penerus kita sendiri. Anak-anak adalah titipan dari Tuhan yang harus disayangi bukan untuk disakiti.Selama jalan Jansen dan Christephen…..tidur yang damai ya nak…Tuhan selalu besertamu….
Punya Komentar ? saya tunggu ya…
Sumber : http://www.detik.com/
Begitulah salah satu wajah keluarga Indonesia…..yang mungkin karena stress dengan keadaan ekonomi rela mengajak keluarganya menjemput maut. Sangat disayangkan tindakan si ayah yang menyakiti istri dan anaknya, jika dugaan ini benar ya…
Coba kalian lihat wajah-wajah manis yang tidak berdosa itu….terutama anak-anaknya. Mereka baru berkembang, membutuhkan kasih sayang bukan untuk disakiti seperti itu…dari sorot matanya nampak jelas keceriaan karena bisa menikmati suasana di dunia ini walupun sesaat karena diputus oleh orang tuanya sendiri. Tidak terbayangkan ketika mereka meronta dan menjerit histeris karena kesakitan….
Cukup sudah peristiwa ini terjadi…..jangan sampai terjadi lagi di keluarga Indonesia. Marilah kita sayangi keluarga kita, terutama anak-anak kita karena merekalah generasi penerus kita sendiri. Anak-anak adalah titipan dari Tuhan yang harus disayangi bukan untuk disakiti.Selama jalan Jansen dan Christephen…..tidur yang damai ya nak…Tuhan selalu besertamu….
Punya Komentar ? saya tunggu ya…
Sumber : http://www.detik.com/